on 18 October 2014
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Bisnis
·         Dalam arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan institusi yang memproduksi barang & jasa dalam kehidupan sehari-hari
·         Sebagai suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat (bussinessis then simply a system that produces goods and service to satisfy the needs of our society) [Huat, T Chwee,1990]
·         Merupakan suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan [Griffin & Ebert]

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa:
·         Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create value) melalui penciptaan barang dan jasa (create of good and service) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi

Aspek-aspek bisnis:
·         Kegiatan individu dan kelompok
Dilakukan sendiri atau bersama-sama dengan orang yang ingin menciptakan bisnis, agar kegiatan bisnis dapat berjalan lebih mudah dan lancar.
·         Penciptaan nilai
Sebelum menciptakan barang dan jasa, dilihat dulu nilai apa yang dapat dihasilkan oleh barang yang akan diciptakan.
·         Penciptaan barang dan jasa
Setelah penciptaan nilai disepakati, maka selanjutnya dilakukan penciptaan barang dan jasa.
·         Keuntungan melalui transaksi
Setelah terciptanya barang dan jasa, maka akan terjadi proses transaksi yang nantinya akan menghasilkan keuntungan.
·         Karakteristik Sistem Bisnis, ada 3 karakteristik dari system bisnis diantaranya.
1.    Kompleksitas dan keanekaragaman
2.    Saling ketergantungan
3.    Perubahan dan inovasi

Fungsi bisnis dalam kepentingan mikro dan makro:

Fungsi Mikro Bisnis

Fungsi yang memiliki kontribusi terhadap pihak yang berperan secara langsung.
1.    Pekerja / Karyawan
Pekerja menginginkan gaji yang layak dari hasil kerjanya sementara manajer menginginkan kinerja yang tinggi yang ditunjukkan besarnya omzet penjualan dan laba.

2.    Dewan Komisaris
Memantau kegiatan dan mengawasi manajemen, memastikan kegiatan akan berjalan mencapai tujuan.

3.    Pemegang Saham
Pemegang saham memiliki kepentingan dan tanggung jawab tertentu terhadap perusahaan.


Fungsi Makro Bisnis

Fungsi yang memiliki kontribusi terhadap pihak yang berperan secara tidak langsung.
1.    Masyarakat sekitar perusahaan
Memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan.

2.    Bangsa dan Negara
Tanggung  jawab kepada Bangsa dan Negara yang diwujudkan dalam bentuk kewajiban membayar pajak.


Elemen dan Sistem Bisnis

1.    Modal (Capital), uang yang akan digunakan dalam kegiatan bisnis.
2.    Bahan (Materials), diperlukan untuk melaksanakan aktifitas yang kemudian akan diolah agar menghasilkan barang dan jasa.
3.    SDM (Human Resources), kualifikasi SDM  harus bersifat kompetitif dan berkualitas.
4.    Keterampilan Manajemen (Management Skill), harus berdasarkan prosedur dan tata kerja.

Karakteristik Sistem Bisnis

1.    Bersifat kompleks agar jelas dan tidak sembarangan dapat ditiru oleh oknum lain, dan bersifat beraneka ragam agar menarik.
2.    Saling ketergantungan agar saling bekerjasama dan dapat berjalan dengan bisnis-bisnis lainnya guna mendapat hasil yang maksimal.
3.    Perubahan dan inovasi diperlukan agar konsumen selalu tertarik dengan produk yang ditawarkan tidak merasa bosan.

Teknologi Informasi dan Dunia Bisnis

Zaman sekarang teknologi informasi memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam hal bisnis. Banyaknya  pengguna smartphonebelakangan ini membuat proses bisnis dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun, karena melalukan proses bisnis tersebut dapat dilakukan secara on-line dan real time, sehingga informasi dan hasilnya dapat langsung dilihat saat itu juga.
Salah satu pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang bisnis adalah E-commerce. E-commerce adalah perdagangan melalui jaringan komunikasi internet.

E-commerce diklasifikasikan dalam 3 tipe aplikasi, yaitu:

1.    Electronic Markets(Ems)
Sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan atau menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat bertukar informasi dengan penjual tentang harga dan produk yang diwarkan.

2.    Electronic Data Interchange(EDI)
Sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi regular yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Memiliki standar pengkodean transaksi, sehingga organisasi tersebut dapat melakukan komunkasi secara langsung, sehingga terhindar dari kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas ataupun intervensi dari manusia.

3.    Internet Commerce
Penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk aktivitas perdagangan. Contohnya seperti iklan penjualan barang atau jasa. Transaksi yang terjadi berupa pembeli memilih kemudian memesan barang yang ditawarkan penjual melalui internet, lalu melakukan pembayaran melalui rekening, kemudian barang yang diinginkan akan dikirim melalui pos atau sarana lain.


 Peranan Teknologi Informasi dalam Bisnis

Teknologi informasi memiliki peranan yang besar dalam membantu manusia memecahkan permasalahan bisnis, seperti :
1.            meningkatkan produktivitas
2.            meningkatkan efektivitas
3.            meningkatkan efisiensi
4.            meningkatkan mutu
5.            meningkatkan kreativitas
6.            problem solving (pemecahan masalah).


Kita sebagai pengguna teknologi informasi harus memiliki tanggung jawab dalam hal penggunaan teknologi informasi tersebut. Sesuaikan dengan peraturan hukum yang berlaku, agar tidak terjadi kesalahan, baik itu pelanggaran hak cipta, privasi orang lain, ataupun kesalahan dalam penjagaan sebuah informasi yang dapat mengakibatkan hilang atau rusaknya sebuah informasi atau data, atau malah tersebar secara ilegal. Penggunaan yang baik dari teknologi informasi juga dapat memaksimalkan kinerja dari teknologi itu sendiri.

Hubungan IT dengan Bisnis

Teknologi informasi (TI) dapat berperan dalam pembangunan ekonomi dengan menyediakan industri yang berkembang dalam dirinya sendiri yang meningkatkan lapangan kerja dan meningkatkan ekspor. Industri ini juga dapat berkontribusi untuk pembangunan ekonomi yang lebih luas dalam suatu negara dengan menciptakan efisiensi yang lebih besar di seluruh sektor industri, membantu untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas produksi industri.

Teknologi informasi dan pengembangan ekonomi juga menghubungkan bersama-sama ketika industri layanan diaktifkan untuk memberikan layanan mereka di area geografis yang lebih besar. Layanan pemerintah dapat ditingkatkan dengan pengenalan teknologi informasi, membantu kembali layanan kantor dan menyebabkan efisiensi yang lebih besar dalam pencatatan. Pengelolaan sektor seperti transportasi dan utilitas juga dapat ditingkatkan dengan penggunaan layanan teknologi informasi khusus.

Negara-negara yang mendorong pengembangan industri TI kompetitif sering melihat hubungan yang erat antara teknologi informasi dan pembangunan ekonomi. Hambatan masuk ke dalam industri TI yang tidak begitu besar seperti untuk industri lain dan relatif belanja modal sedikit mungkin diperlukan. Sebuah negara yang memiliki kolam ahli insinyur dan ilmuwan komputer mungkin memiliki keunggulan kompetitif dalam layanan TI.

Sebuah contoh dalam sejarah adalah India, yang mengembangkan industri perangkat lunak dengan cara insentif pajak dan insentif lainnya untuk pengembang perangkat lunak dan eksportir, membangun industri yang berkembang atas dasar tenaga kerja yang memiliki TI yang relevan dan kemampuan bahasa. Teknologi informasi dan pembangunan ekonomi terkait saat layanan TI memacu inovasi dan efisiensi seluruh perekonomian. Lebih mudah komunikasi dan pengenalan sistem TI dapat mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi dan meningkatkan kualitas produk dan jasa.

Penggunaan teknologi kolaboratif memfasilitasi penyebaran pengetahuan dalam perusahaan dan antara perusahaan dalam suatu industri, meningkatkan komunikasi dan kolaborasi dengan pelanggan dan pemasok. Digital pengolahan, penyimpanan dan komunikasi informasi menambah efisiensi dalam layanan back office seperti akuntansi, penggajian, manajemen persediaan dan operasi produksi berbagai. Lembaga keuangan dapat meningkatkan efisiensi dengan menggunakan teknologi informasi yang mengarah ke proses yang lebih efisien dari pinjaman dan pengelolaan operasional keuangan mikro.

Di sisi lain meningkatnya permintaan dari sektor bisnis akan sarana untuk mengontrol informasi, khususnya yang terkait dengan kegiatan produksi dan distribusi, maka menjadi pemacu utama bagi perusahaan-perusahaan global untuk melakukan pengembangan aplikasi dalam memanfaatkan TIK. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan global ini merupakan pihak-pihak yang pertama yang mengadopsi TIK baru. Sektor-sektor bisnis yang sangat bergantung pada TIK ini mencakup antara lain perusahaan-perusahaan layanan finansial.
Pada ruang lingkup yang lebih luas, kehadiran TIK dalam lingkungan bisnis mulai disadari dapat menghadirkan berbagai solusi yang dapat membantu proses bisnis yang ada. Departemen TI pada sebuah perusahaan mulai dibangun dan secara konstan diminta untuk mengembangkan suatu layanan, mengembangkan suatu sistem, dan mengoptimalkan efesiensi bisnis berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Jenis dan tipe bisnis di bidang TIK

a.    E-Commerce
E-commerce merupakan suatu tindakan melakukan transaksi bisnis secara elektronik dengan menggunakan internet sebagai media komunikasi yang paling utama (Robert E. Johnson).

Tipe-tipe model bisnis e-commerce:
1.    Penjualan online ( langsung tanpa melalui perantara )
2.    Sistem tender elektronik ( suatu model dimana seorang pembeli meminta kandidat penjual untuk menawarkan harga, pemenagnya adalah seorang penjual yang menawarkan harga yang paling rendah)
3.    Lelang dengan harga beli name your own price ( suatu model dimana pembeli menentukan harga yang mampu ia bayar, dan mengundang penjual yang mau menjual barang dengan harga tersebut )
4.    Affiliate marketing (suatu perjanjian dimana rekanan pemasaran (perusahaan, organisasi, perorangan) mengacu konsumen ke situs web penjual)        
5.    Viral marketing (pemasaran dari mulut ke mulut dimana konsumen menganjurkan suatu produk atau jasa perusahaan kepada teman- temannya atau orang lain)
6.    Group purchasing (pembelian dalam skala besar yang memungkinkan sekelompok pembeli mendapatkan potongan harga)
7.    Lelang online
8.    Personalisasi (kustomisasi) produk atau jasa; menciptakan produk atau jasa sesuai dengan spesifikasi yang diminta pembeli
9.    Pasar elektronik (e-market) dan exchange
10. Integrator rantai pertambahan nilai (value chain)
11. Penyedia layanan rantai pertambahan nilai
12. Broker informasi
13. Pertukaran barang (barter)
14. Keanggotaan
15. Fasilitator rantai pasokan (supply chain)

b.    Konsultan IT

Menangani konsultasi di bidang IT, meliputi saran bisnis, menyelesaikan masalah teknis maupun memperbaiki struktur dan efisiensi dalam sistem IT. Tugas khusus yang dilakukan oleh konsultan IT meliputi:
1.    Bertemu dengan client untuk menentukan keperluan
2.    Bekerja dengan client untuk menetapkan jangkauan dari suatu proyek
3.    Merencanakan timescale dan kebutuhan sumber daya
4.    Menjelaskan spesifikasi sistem client, memahami kebiasaan kerja mereka (client) dan sifat dasar dari bisnisnya
5.    Bepergian ke tempat customer
6.    Menetapkan software, hardware dan kebutuhan jaringan
7.    Menganalisa kebutuhan IT dalam perusahaan dan memberikan nasehat yang independen dan objektif dalam penggunaan IT
8.    Men-develop solusi yang cocok dan mengimplementasikan sistem baru
9.    Memberikan solusi dalam laporan tertulis ataupun lisan
10. Membantu client pada aktivitas perubahan manajemen
11. Membeli sistem jika cocok
12. Merancang, menguji, memasang dan memonitoring sistem baru
13. Menyiapkan dokumentasi dan memberikan laporan proses pada customer
14. Mengatur pelatihan untuk user dan konsultan lain
15. Mengenali potential client, membangun dan memelihara hubungan

c.    Software House

Yaitu seorang atau sekelompok orang atau perusahaan kecil yang bergerak di bidang jasa pembuatan atau perbaikan perangkat lunak (software). Software house biasanya menerima pembuatan atau perbaikan software, database, website, program accounting lengkap, termasuk inventory management, purchasing/ selling products and services, Account based dan support online system, IntelliGuard-EYE: program security kamera ( cctv/ webcam) dengan kemampuan mendeteksi gerakan sehingga dapat memaksimalkan kapasitas hardware yang tersedia jaringan & SEO (search engine optimization), serta bisa untuk semua jenis usaha (Perusahaan, tokoh, kasir, hotel, restaurant, maupun personal).

Sumber :


pengumuman

selamat datang di blognya priyo silahkan di follow ya

Isi priyo's blog

Powered By Blogger

Monggo di cari