Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu
organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata
bisnis dari bahasa
Inggris business,
dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam
konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis
dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan
meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah
bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua
bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang
bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah
yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini
kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh
pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Bisnis
·
Dalam arti luas adalah istilah umum yang
menggambarkan semua aktifitas dan institusi yang memproduksi barang & jasa
dalam kehidupan sehari-hari
·
Sebagai suatu sistem yang memproduksi barang
dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat (bussinessis then simply a
system that produces goods and service to satisfy the needs of our society) [Huat,
T Chwee,1990]
·
Merupakan suatu organisasi yang menyediakan
barang atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan [Griffin &
Ebert]
Dari
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa:
·
Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh
individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create
value) melalui penciptaan barang dan jasa (create of good and service) untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi
Aspek-aspek
bisnis:
·
Kegiatan individu dan kelompok
Dilakukan sendiri atau
bersama-sama dengan orang yang ingin menciptakan bisnis, agar kegiatan bisnis
dapat berjalan lebih mudah dan lancar.
·
Penciptaan nilai
Sebelum menciptakan barang
dan jasa, dilihat dulu nilai apa yang dapat dihasilkan oleh barang yang akan
diciptakan.
·
Penciptaan barang dan jasa
Setelah penciptaan nilai
disepakati, maka selanjutnya dilakukan penciptaan barang dan jasa.
·
Keuntungan melalui transaksi
Setelah terciptanya barang
dan jasa, maka akan terjadi proses transaksi yang nantinya akan menghasilkan
keuntungan.
·
Karakteristik Sistem Bisnis, ada 3
karakteristik dari system bisnis diantaranya.
1.
Kompleksitas dan
keanekaragaman
2.
Saling
ketergantungan
3.
Perubahan dan
inovasi
Fungsi bisnis dalam kepentingan mikro dan makro:
Fungsi Mikro Bisnis
Fungsi yang memiliki kontribusi terhadap pihak yang
berperan secara langsung.
1. Pekerja /
Karyawan
Pekerja menginginkan gaji yang layak dari hasil kerjanya sementara manajer
menginginkan kinerja yang tinggi yang ditunjukkan besarnya omzet penjualan dan
laba.
2. Dewan
Komisaris
Memantau kegiatan dan mengawasi manajemen, memastikan kegiatan akan berjalan
mencapai tujuan.
3. Pemegang
Saham
Pemegang saham memiliki kepentingan dan tanggung jawab tertentu terhadap
perusahaan.
Fungsi Makro Bisnis
Fungsi yang memiliki kontribusi terhadap pihak yang
berperan secara tidak langsung.
1. Masyarakat
sekitar perusahaan
Memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar sebagai bentuk tanggung
jawab perusahaan.
2. Bangsa dan
Negara
Tanggung jawab kepada Bangsa dan Negara yang diwujudkan dalam bentuk
kewajiban membayar pajak.
Elemen dan Sistem Bisnis
1. Modal
(Capital), uang yang akan digunakan dalam kegiatan bisnis.
2. Bahan
(Materials), diperlukan untuk melaksanakan aktifitas yang kemudian akan diolah
agar menghasilkan barang dan jasa.
3. SDM (Human
Resources), kualifikasi SDM harus bersifat kompetitif dan berkualitas.
4. Keterampilan
Manajemen (Management Skill), harus berdasarkan prosedur dan tata kerja.
Karakteristik Sistem Bisnis
1. Bersifat kompleks agar
jelas dan tidak sembarangan dapat ditiru oleh oknum lain, dan bersifat beraneka
ragam agar menarik.
2. Saling
ketergantungan agar saling bekerjasama dan dapat berjalan
dengan bisnis-bisnis lainnya guna mendapat hasil yang maksimal.
3. Perubahan
dan inovasi diperlukan agar konsumen selalu tertarik dengan
produk yang ditawarkan tidak merasa bosan.
Teknologi Informasi dan Dunia Bisnis
Zaman sekarang teknologi informasi memiliki pengaruh
yang sangat kuat dalam hal bisnis. Banyaknya pengguna smartphonebelakangan
ini membuat proses bisnis dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun, karena
melalukan proses bisnis tersebut dapat dilakukan secara on-line dan real time,
sehingga informasi dan hasilnya dapat langsung dilihat saat itu juga.
Salah satu pemanfaatan teknologi informasi dalam
bidang bisnis adalah E-commerce. E-commerce adalah perdagangan melalui jaringan
komunikasi internet.
E-commerce diklasifikasikan dalam 3 tipe aplikasi,
yaitu:
1. Electronic
Markets(Ems)
Sarana yang menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi untuk melakukan atau menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar,
sehingga pembeli dapat bertukar informasi dengan penjual tentang harga dan
produk yang diwarkan.
2. Electronic
Data Interchange(EDI)
Sarana untuk mengefisienkan pertukaran data
transaksi-transaksi regular yang berulang dalam jumlah besar antara
organisasi-organisasi komersial. Memiliki standar pengkodean transaksi,
sehingga organisasi tersebut dapat melakukan komunkasi secara langsung,
sehingga terhindar dari kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas
ataupun intervensi dari manusia.
3. Internet
Commerce
Penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi
dan komunikasi untuk aktivitas perdagangan. Contohnya seperti iklan penjualan
barang atau jasa. Transaksi yang terjadi berupa pembeli memilih kemudian
memesan barang yang ditawarkan penjual melalui internet, lalu melakukan
pembayaran melalui rekening, kemudian barang yang diinginkan akan dikirim
melalui pos atau sarana lain.
Peranan Teknologi Informasi dalam Bisnis
Teknologi informasi memiliki peranan yang besar dalam
membantu manusia memecahkan permasalahan bisnis, seperti :
1.
meningkatkan produktivitas
2.
meningkatkan efektivitas
3.
meningkatkan efisiensi
4.
meningkatkan mutu
5.
meningkatkan kreativitas
6.
problem solving (pemecahan masalah).
Kita sebagai pengguna teknologi informasi harus
memiliki tanggung jawab dalam hal penggunaan teknologi informasi tersebut.
Sesuaikan dengan peraturan hukum yang berlaku, agar tidak terjadi kesalahan,
baik itu pelanggaran hak cipta, privasi orang lain, ataupun kesalahan dalam
penjagaan sebuah informasi yang dapat mengakibatkan hilang atau rusaknya sebuah
informasi atau data, atau malah tersebar secara ilegal. Penggunaan yang baik
dari teknologi informasi juga dapat memaksimalkan kinerja dari teknologi itu
sendiri.
Hubungan IT dengan Bisnis
Teknologi
informasi (TI) dapat berperan dalam pembangunan ekonomi dengan menyediakan
industri yang berkembang dalam dirinya sendiri yang meningkatkan lapangan kerja
dan meningkatkan ekspor. Industri ini juga dapat berkontribusi untuk
pembangunan ekonomi yang lebih luas dalam suatu negara dengan menciptakan
efisiensi yang lebih besar di seluruh sektor industri, membantu untuk
mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas produksi industri.
Teknologi
informasi dan pengembangan ekonomi juga menghubungkan bersama-sama ketika
industri layanan diaktifkan untuk memberikan layanan mereka di area geografis
yang lebih besar. Layanan pemerintah dapat ditingkatkan dengan pengenalan
teknologi informasi, membantu kembali layanan kantor dan menyebabkan efisiensi
yang lebih besar dalam pencatatan. Pengelolaan sektor seperti transportasi dan
utilitas juga dapat ditingkatkan dengan penggunaan layanan teknologi informasi
khusus.
Negara-negara
yang mendorong pengembangan industri TI kompetitif sering melihat hubungan yang
erat antara teknologi informasi dan pembangunan ekonomi. Hambatan masuk ke
dalam industri TI yang tidak begitu besar seperti untuk industri lain dan
relatif belanja modal sedikit mungkin diperlukan. Sebuah negara yang memiliki
kolam ahli insinyur dan ilmuwan komputer mungkin memiliki keunggulan kompetitif
dalam layanan TI.
Sebuah contoh
dalam sejarah adalah India, yang mengembangkan industri perangkat lunak dengan cara
insentif pajak dan insentif lainnya untuk pengembang perangkat lunak dan
eksportir, membangun industri yang berkembang atas dasar tenaga kerja yang
memiliki TI yang relevan dan kemampuan bahasa. Teknologi informasi dan
pembangunan ekonomi terkait saat layanan TI memacu inovasi dan efisiensi
seluruh perekonomian. Lebih mudah komunikasi dan pengenalan sistem TI dapat
mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi dan meningkatkan kualitas produk dan
jasa.
Penggunaan
teknologi kolaboratif memfasilitasi penyebaran pengetahuan dalam perusahaan dan
antara perusahaan dalam suatu industri, meningkatkan komunikasi dan kolaborasi
dengan pelanggan dan pemasok. Digital pengolahan, penyimpanan dan komunikasi
informasi menambah efisiensi dalam layanan back office seperti akuntansi,
penggajian, manajemen persediaan dan operasi produksi berbagai. Lembaga
keuangan dapat meningkatkan efisiensi dengan menggunakan teknologi informasi
yang mengarah ke proses yang lebih efisien dari pinjaman dan pengelolaan
operasional keuangan mikro.
Di sisi lain meningkatnya permintaan dari sektor
bisnis akan sarana untuk mengontrol informasi, khususnya yang terkait dengan
kegiatan produksi dan distribusi, maka menjadi pemacu utama bagi
perusahaan-perusahaan global untuk melakukan pengembangan aplikasi dalam
memanfaatkan TIK. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan global ini merupakan
pihak-pihak yang pertama yang mengadopsi TIK baru. Sektor-sektor bisnis yang
sangat bergantung pada TIK ini mencakup antara lain perusahaan-perusahaan
layanan finansial.
Pada ruang lingkup yang lebih luas, kehadiran TIK
dalam lingkungan bisnis mulai disadari dapat menghadirkan berbagai solusi yang
dapat membantu proses bisnis yang ada. Departemen TI pada sebuah perusahaan
mulai dibangun dan secara konstan diminta untuk mengembangkan suatu layanan,
mengembangkan suatu sistem, dan mengoptimalkan efesiensi bisnis berbasis
teknologi informasi dan komunikasi.
Jenis
dan tipe bisnis di bidang TIK
a. E-Commerce
E-commerce merupakan suatu
tindakan melakukan transaksi bisnis secara elektronik dengan menggunakan
internet sebagai media komunikasi yang paling utama (Robert E. Johnson).
Tipe-tipe model bisnis e-commerce:
1. Penjualan
online ( langsung tanpa melalui perantara )
2. Sistem
tender elektronik ( suatu model dimana seorang pembeli meminta kandidat penjual
untuk menawarkan harga, pemenagnya adalah seorang penjual yang menawarkan harga
yang paling rendah)
3. Lelang
dengan harga beli name your own price ( suatu model dimana pembeli menentukan
harga yang mampu ia bayar, dan mengundang penjual yang mau menjual barang
dengan harga tersebut )
4. Affiliate
marketing (suatu perjanjian dimana rekanan pemasaran (perusahaan, organisasi,
perorangan) mengacu konsumen ke situs web penjual)
5. Viral
marketing (pemasaran dari mulut ke mulut dimana konsumen
menganjurkan suatu produk atau jasa perusahaan kepada teman- temannya atau
orang lain)
6. Group
purchasing (pembelian dalam skala besar yang memungkinkan
sekelompok pembeli mendapatkan potongan harga)
7. Lelang
online
8. Personalisasi
(kustomisasi) produk atau jasa; menciptakan produk atau jasa sesuai dengan
spesifikasi yang diminta pembeli
9. Pasar
elektronik (e-market) dan exchange
10. Integrator
rantai pertambahan nilai (value chain)
11. Penyedia
layanan rantai pertambahan nilai
12. Broker
informasi
13. Pertukaran
barang (barter)
14. Keanggotaan
15. Fasilitator
rantai pasokan (supply chain)
b. Konsultan
IT
Menangani
konsultasi di bidang IT, meliputi saran bisnis, menyelesaikan masalah teknis
maupun memperbaiki struktur dan efisiensi dalam sistem IT. Tugas khusus yang
dilakukan oleh konsultan IT meliputi:
1. Bertemu
dengan client untuk menentukan keperluan
2. Bekerja
dengan client untuk menetapkan jangkauan dari suatu proyek
3. Merencanakan
timescale dan kebutuhan sumber daya
4. Menjelaskan
spesifikasi sistem client, memahami kebiasaan kerja mereka (client)
dan sifat dasar dari bisnisnya
5. Bepergian
ke tempat customer
6. Menetapkan
software, hardware dan kebutuhan jaringan
7. Menganalisa
kebutuhan IT dalam perusahaan dan memberikan nasehat yang independen dan
objektif dalam penggunaan IT
8. Men-develop
solusi yang cocok dan mengimplementasikan sistem baru
9. Memberikan
solusi dalam laporan tertulis ataupun lisan
10. Membantu
client pada aktivitas perubahan manajemen
11. Membeli
sistem jika cocok
12. Merancang,
menguji, memasang dan memonitoring sistem baru
13. Menyiapkan
dokumentasi dan memberikan laporan proses pada customer
14. Mengatur
pelatihan untuk user dan konsultan lain
15. Mengenali
potential client, membangun dan memelihara hubungan
c. Software
House
Yaitu
seorang atau sekelompok orang atau perusahaan kecil yang bergerak di bidang
jasa pembuatan atau perbaikan perangkat lunak (software). Software house
biasanya menerima pembuatan atau perbaikan software, database, website, program
accounting lengkap, termasuk inventory management, purchasing/ selling products
and services, Account based dan support online system, IntelliGuard-EYE: program
security kamera ( cctv/ webcam) dengan kemampuan mendeteksi gerakan sehingga
dapat memaksimalkan kapasitas hardware yang tersedia jaringan & SEO (search
engine optimization), serta bisa untuk semua jenis usaha (Perusahaan, tokoh,
kasir, hotel, restaurant, maupun personal).
Sumber
: