on 24 May 2011

Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya yang telah kita perbuat, baik disengaja maupun tidak sengaja. Tanggung jawab juga timbul karena adanya kesadaran dari seseorang bahwa dia tinggal di sekitar masyarakat. Manusia dalam hidupnya pasti dibebani oleh suatu tanggung jawab dimana harus dilakukan. Apabila tidak dilaksanakan, maka aka nada pihak yang akan bertindak dan memaksa tanggung jawab. Tanggung jawab adalah sebagai bentuk pemahaman seseorang tentang dampak yang akan terjadi dari perbuatannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaan bertanggungjawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa terhadap Tuhan.

Macam-macam tanggung jawab :

  1. Tanggungjawab terhadap diri sendiri
  2. Tanggungjawab terhadap Keluarga
  3. Tanggungjawab terhadap masyarakat
  4. Tanggungjawab terhadap bangsa / negara
  5. Tanggungjawab terhadap Tuhan

Selain dari contoh di atas, ada pula wujud dari realisasi dari tanggung jawab, yaitu pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat atau tenaga sebagai wujud dari kesetiaan, kasih sayang dan norma yang dilakukan dengan ikhlas. Contoh dari pengabdian misalnya penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan yang merupakan pengabdian terhadap sang pencipta.Sedangkan Pengorbanan adalah pemberian untuk menyatakan kebaktian. Suatu pengorbanan yang bersifat kebaktian, akan mengandung keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.

Itulah aspek-aspek Manusia & tanggungjawabnya di dalam berkehidupan. Walaupun diberi kebebasan, bukan berarti kebebasan tersebut tak ada batasnya, melainkan kebebasan yang bertanggung jawablah yang diperlukan di dalam kehidupan yag bermasyarakat.

Setiap individu pasti memiliki pandangan hidup, di mana setiap orang memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda. Pandangan hidup memiliki pangertian sebagai pendapat yang digunakan sebagai pegangan, patokan, arahan, serta petunjuk untuk melangsungkan kehidupan sehari-hari. Pendapat yang ada tersebut tidaklah didapat seketika. Pendapat tersebut didapat dari pengalaman yang pernah seseorang alami. Pandangan hidup berdasarkan asalnya dibagi 3, yaitu :

1. 1. Pandangan hidup yang berasal dari agama

2. 2.Pandangan hidup yang berasal dari ideologi

3. 3.Pandangan hidup yang berasal dari hasil renungan

Pandangan hidup pada dasarnya memiliki beberapa unsure, yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan.

A. Cita-cita

Cita-cita adalah sesuatu yang ingin kita capai atau kita dapatkan di masa yang akan datang. Tentunya, agar tercapai cita-citanya, seseorang harus melakukan usaha dan kerja keras. Apabila cita-citatersebut tidak pernah tercapai, cita-cita tersebut menjadi angan-angan. Tercapai atau tidaknya cita-cita seseorang tergantung atas usaha yang dilakukan seseorang.

B. Kebajikan

Pada dasarnya, suatu cita-cita mengharapkan suatu tujuan dimana tujuan tersebut adalah kebajikan. Pada hakikatnya, kebajikan sama halnya dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Jadi, kebajikan adalah adalah perbuatan yang sesuai dengan suara hati kita .

C. Usaha/Perjuangan

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa agar cita-cita tercapai, dibutuhkan suatu usaha yang maksimal. Usaha tersebut bisa berupa ilmu/otak/ide/pemikiran maupun jasmani/tenaga. Namun, karena kemampuan seseorang berbeda-beda, maka usaha yang dilakukan-pun berbeda-beda. Hal itu akan menimbulkan tingkat kemakmuran setiap orang berbeda-beda.

D. Keyakinan/Kepercayaan

Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu aliran naturalism, aliran aktualisme, dan aliran gabungan. Langkah-langkah perpandangan hidup yang baik adalah :

1. Mengenal

2. Mengerti

3. Menghayati

4. Meyakini

5. Mengabdi

1. Apa bedanya keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dengan sebuah benda tertentu yang indah (terlihat) ?

2. Apa bedanya nilai ekstrinsik dengan intrinsik ?

3. Jelaskan pengertian dari kontemplasi dan ekstansi ?

Jawaban

1. keindahan sebagai suatu kualitas abstrak bisa kita samakan dengan suatu kualitas yang tidak terlihat. Hal-hal yang tidak terlihat memang sulit untuk kita nilai. Akan tetapi, suatu kualitas tersebut akan bisa dikatakan indah apabila hal tersebut dapat dirasakan ikmat pada diri seseorang, seperti halnya peraturan-peraturan yang bisa dianggap indah, begitupun dengan sutu ide seseorang yang bisa kita katakana indah. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk.Namun, untuk suatu kualitas yang terlihat, kita dengan sangat mudah mengatakan sesuatu yang terlihat tersebut indah atau tidak. Kebanyakan orang mengatakan indah atas dasar bentuknya. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beuty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah).

2. Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya ( instrumental/contributory) yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai sesuatu tujuan, atau demi kepentingan benda itu sendiri.

3. Ekstensi adalah dasar dari manusia untuk menyatakan, merasakan, dan menikmati keindahan. Kontemplatif merupakan cara hidup yang mengutamakan kehidupan penuh ketenangan, bermati raga, dan bertapa, sehingga dapat berdoa dan bersemadi dengan lebih mudah.

1. Apakah yang dimaksud dengan keadilan ? Apa makna dari keadilan ?

2. Apa yang dimaksud dengan keadilan komutatif ? Berikan contohnya ?

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kejujuran dan hakikat kejujuran ?

4. Apa yang dimaksud dengan kecurangan dan sebab-sebab orang melakukan kecurangan ?

5. Apakah hakikat dari pemulihan nama baik ?

6. Apa yang dimaksud dengan pembalasan ? Apa sebab-sebab orang melakukan pembalasan ? Berikan contoh!

Jawaban

1. Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. . Kong Hu Cu berpendapat bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Jadi, makna sesungguhnya dari keadilan adalah apabila segala sesuatu yang terjadi di dalam masyarakat sudah terlaksana sebagaimana semestinya, tidak ada yang dirugikan dan sudah tercapai sesuai perannya masing-masing.

2. Menurut Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat yang berpendapat bahwa semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat. Contohnya pada suatu desa, telah terjadi pembunuhan dan perzinahan. Untuk menghindari terjadinya kerusuhan dan musibah, maka perangkat desa harus menghukum orang yang melakukan pembunuhan dan perzinahan tersebut.

3. Kejujuran atau jujur artinya apa-apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat. Jadi, hakikat kejujuran bisa kita lihat bahwa kejujuran adalah segala yang kelur dari hati nurani seorang manusia.

4. Kecurangan bisa kita katakan kebalikan dari kejujuran. Kecurangan adalah sesuatu yang diinginkannya tidak sesuai dengan hati nuraninya. Kecurangan terjadi juga akibat orang itu memang dari hatinya ingin melakukan kecurangan. Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban dan aspek teknik. Jika dari keempat aspek tersebut dilaksanakan secara baik dan wajar, maka akan berjalan sesuai norma yang berlaku di wilayahnya. Namun, apabila seseorang tidak melaksanakannya dengan wajar, maka tidak akan berjalan sesuai norma yang ada sehingga bisa dikatakan seseorang itu telah melakukan kecurangan.

5. Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya, bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.

6. Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Orang melakukan tindakan pembalasan dikarenakan hak dan kewajibannya telah dirampas dan diperkosa. Selain itu, segala tindakan yang membuat seseorang merasa tidak nyaman dan mengalami suatu penderitaan, baik jasmani maupun rohani juga akan membuat seseorang melakukan pembalasan. Contohnya bisa kita lihat pada seseorang yang membunuh seseorang yang di tolak cintanya. Penolakan yang terjadi mengakibatkan penderitaan rohani padanya sehingga menimbulkan rasa ingin membalas dendam.

pengumuman

selamat datang di blognya priyo silahkan di follow ya

Isi priyo's blog

Powered By Blogger

Monggo di cari